Peran Teknologi
Informasi Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Pada dasar nya peran TIK dalam PAKEM berfungsi sebagai media pembelajaran
sebagai alat peraga. Jadi fungsi TIK adalah untuk membantu proses pembelajaran
agar menjadi efektif dan menjadi lebih bermakna. Komputer merupakan perangkat
yang baik bagi siswa untuk berekspresi secara individu dan kelompok,serta dapat
digunakan untuk bereksplorasi serta meningkatkan minat belajar mereka. Jika
digunakan secara efektif sebagai perangkat untuk berkreasi, maka siswa akan
memililki keleluasaan yang lebih menjadi kolaborasi dan reflektif dibanding
kelas yang tanpa teknologi. Pengguna dan integrasi secara efektif di dalam
kelas akan mampu menghadirkan lingkungan belajar yang konstruktiv (sesuai
dengan teori konstruktifisme).
Selain menarik siswa untuk belajar, pemanfaatan dan integrasi teknologi
dalam kelas, akan membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Selain itu pengintegrasian teknologi di dalam kelasmampu juga memberikan
pengalaman baru kepada para siswa untuk dapat mengenal penggunaan teknologi
agar siswa dapat terbantu didalam menyelesaikan masalah atau problem solving yang
mereka hadapi dalam kehidupan sebenarnya. Manfaat lain penggunaan teknologi
dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih senang dan rileks dalam belajar.
Hal ini tentu saja akan memudahkan siwa dalam menyerap pelajaran yang
disampaikan
Sekaranglah saatnya para guru berfikir bagaimanateknologi dapat membantu mereka,
khususnya dalam pemanfaatan dalam pembelajaran yang aktif, kreati, efektif dan
menyenangkan (PAKEM) didalam kelas dalam integrasi teknologi informasi di dalam
kelas, teknologi informasi harus di kondisikan sebagai “alat” yang mampu
membantu atau menolong guru secara efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Teknologi bukan memegang peranan yang paling penting dalam proses
pembelajaran. Dalam ruang kelas yang mengintegrasi teknologi, para siswa dapat
mengguanakan internet untuk mencari informasi, menganalisa tentang suatu hal,
mempresentasikan hasil analisisnya dalam bentuk tabel dan grafikserta merekam
apa yang mereka pelajari dalam komputer. Penggunaan teknologidalam proses
pembelajaran seperti diatas akan membuat siswa lebih aktif, lebih baik di bandingkan
mereka hanya pasif, hanya menerima informasi dari guru saja. Mereka juga mampu
menghasilkan dan mempresentasikan pengetahuan yang di dapatkan dalam berbagai
format. Sudah barang yang tentu bahwa pembelajaran yang aktif (acttive
learning) bukan sesuatu yang rapi dalam prosesnya. Para siswa sangat sibuk
dalam mengerjakan sesuatu, menghasilkan keberisikan suara dalam kelas dan
menghasilkan kelas yang kotor. Aktivitas dan lingkungan belajar haruslah secara
seksama mendapatkan panduan dan struktur, sehingga siswa benar-benar terlibat
dalam aktivitas pembelajarannya.
Para siswa harus belajar bahwa eksplorasi tiadak hanya berkeliling
mengerjakan sesuatu sesuai mereka inginkan dan berakhir tanpa tahu akhir
kegiatan nya. Guru harus memastikan bahwa siswa melakukan investigasi dan
mengajukan pertanyaan, menulis tentang apa yang mereka pelajari adan
mengerjakan sesuatu dalam konteks sebenarnya, kemudian mereka belajar membaca,
menulis dan berfikir.
Dalam ruang kelas yang kaya akan teknologi, para siswa tidak belaja tentang
teknologi. Meskipun secara tidak langsung kegiatan ini akan memberikan
pengalaman menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan permasalahan
sehari-hari. Jadi teknologi hanyalah sebuah tujuan tetapi bukansegalanya.
- Pengintegrasin atau Manfaat TIK ke dalam Proses
Pembelajaran Biologi
Secara umum dengan terintegrasikannya kelas dengan TI maka sangat dimungkinkan bahwa
kelas bisa dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung tanpa sekat dengan
kelas yang lain, bahkan “dunia lain”. Dengan demikian pembatasan dan konsepnya
harus jelas. Untuk apakah penggunaan ICT dalam kelas? Apakah akan belajar
menggunakan TI
ataukan Menggunakan ICT untuk belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana
memanfaatkan ICT untuk belajar. Sehingga pengintegrasian teknologi TIK dalam
proses belajar untuk semua bidang salah satunya adalah pendidikan khususnya
dalam Biologi, mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya
dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn) sebagai lawan dari
belajar menggunakan TIK (learning to use ICTs). Belajar menggunakan TIK
mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan sebagai objek belajar atau mata
pelajaran. Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam
pembelajaran kedalam empat tahap sebagai beirkut:
- Tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya TIK
untuk pembelajaran dalam Biologi.
- Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana TIK
telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran) hal ini
dilakukan agar peserta didik dapat memanfaatkan TIK yang sedang berkembang saat
ini, untuk mendapatkan informasi tentang Biologi dengan cepat dan mudah.
- Pada
tahap integrating, TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran)
untuk menujang pembelajaran Biologi agar lebih mudah diserap atau mudah
dimengerti oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi.
- Tahap
transforming merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis
bagi perubahan atau evolusi pendidikan.
TIK diaplikasikan secara penuh, baik untuk proses pembelajaran Biologi, untuk
menunjang sarana belajar khususnya dalam ruang lingkup Biologi.
Maka perlu adanya Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi.
ini sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia
untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based
society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada
masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan
kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based
society).
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan ICT
literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based
society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran Biologi itu sendiri. Dalam pembelajaran Biologi
selalu diadakan kegiatan praktikum untuk menujang kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan bahan atau contoh yang nyata, misalnya praktikum tentang
morfiologi tumbuhan disana para peserta praktikum membawa bahan yang akan di
praktikumkan.
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi memiliki beberapa
tujuan utama:
- Untuk membangun ”knowledge-based society
habits” dalam Biologi seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
tentang Biologi kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari informasi tentang
Biologi, mengoleh/mengelola informasi tersebut ,dan mengubahnya menjadi
pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain.
- Untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT
literacy) untuk kelancaran proses belajar dalam ruang lingkup biologi.
- Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran Biologi. Maka untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui pendidikan di sekolah,
maupun di perguruan tinggi, pengintegrasian TIK kedalam proses pembelajaran
perlu dilakukan untuk.
- Meningkatkan propesional guru dalam meningkatkan
sumber daya manusia agar tidak gagap dan ketinggalan dalam penggunaan TIK di
sekolah khususnya dalam mendalami TIK biologi.
- Mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi
pembelajaran yang kreatif dan dinamis sehingga murid-murid menjadi pembelajaran
yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu dan kreatif khususnya dalam
pengembangan pembelajaran biologi.
Mengintegrasikan manfaat TIK dalam belajar Biologi
terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan guru Biologi ketika merencanakan
pembelajaran Biologi yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
- Pendekatan topik (theme-centered approach); Pada pendekatan ini, topik atau
satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang
dilakukan adalah: Menentukan topik tentang Biologi.
a. Menentukan tujuan pembelajaran
Biologi yang ingin dicapai; dan
b. Menentukan aktifitas pembelajaran
Biologi dan software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan
belajar on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan
pembelajaran Biologi tersebut.
2. Pendekatan Software (Software-centered
Approach);
menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan
mengidentifikasi software (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD,
CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih
dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran Biologi yang
relevan dengan software yang ada tersebut. MS Word. Atau kalau perlu
mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MS Powerpoint.
- Kegunaan TIK dalam Pembelajaran
Biologi
Secara teoretis menurut pendapat Jonasen TIK memainkan peran yang sangat luar
biasa untuk mendukung terjadinya proses belajar dalam lingkup Biologi antara
lain adalah sebagai berikut:
- Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat
terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
- Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan ide-ide
baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami
makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
- Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu
kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau
pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
- Intentional; memungkinkan siswa dapat secara
aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi
secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau
mahasiswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam
maupun luar jam pelajaran.
- Contextualized; memungkinkan situasi belajar Biologi
diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna (real-world) melalui
pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
- Reflective; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat
menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah
dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.
Dengan kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan untuk
berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio, visual, maupun
kinestetik . dengan kemajuan TIK memungkinkan pembelajaran Biologi disampaikan
secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa
belajar secara aktif. TIK juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta
secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy”.
Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan
jaringan pengetahuan dan Informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan
kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (long life education).
Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK baik yang bersifat
off line mau pun on line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi
pihak-pihak yang berminat. Penggunaan dan pemanfaatan internet dalam dunia
pengajaran sangat membantu dalam meningkatan kuantitas peserta didik. Dalam
kebijakan Nasional TIK menjadi Kunci dalam dua hal yaitu:
1.
Effisiensi proses
2.
Memenangkan Kompetisi.
Prinsip umum penggunaan
teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai berikut:
- Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus
memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar,
meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun
biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat
tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
- Optimal. Dengan
menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada
tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan,
kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
- Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di
kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran
yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan
membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
- Merangsang
daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan
kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak
yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang
mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi
tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap
terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendah
terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Pelajar yang kurang
kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila
kesulitan dalam membuat tugas pelajar tersebut terlambat reaksinya untuk
bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri
ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT justru tidak menjadi
penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam
pembelajaran.
- Penggunaan
ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi
(a) Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pelajaran berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
1. Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci
mengenai materi yang sedang berjalan.
2. Demonstrasi dan latihan. Mengajak siswa untuk
terlibat dalam proses belajar dengan mendekatkan mereka ke alam atau lapangan
kemudian memberikan soal latihan sebagai tes pemahaman.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media
untuk :
1. Mencari dan mengakses informasi
dari internet mengenai topik biologi.
2. Melihat demonstrasi sesuatu
kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware dengan video atau
animasi.
(c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan
tugas Contoh : membuat dan menganalisa proses fhotosintesis.
(d) Komunikasi
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga
pendidik dengan murid dalam mengirim, dan menerima informasi.
Rangkuman
Penggunaan TI dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Biologi
(a) Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pelajaran berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
1. Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci
mengenai materi yang sedang berjalan.
2. Demonstrasi dan latihan. Mengajak siswa untuk
terlibat dalam proses belajar dengan mendekatkan mereka ke alam atau lapangan
kemudian memberikan soal latihan sebagai tes pemahaman.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media
untuk :
1. Mencari dan mengakses informasi
dari internet mengenai topik biologi.
2. Melihat demonstrasi sesuatu
kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware dengan video atau
animasi.
(c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan
tugas Contoh : membuat dan menganalisa proses fhotosintesis.
(d) Komunikasi
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga
pendidik dengan murid dalam mengirim, dan
menerima informasi.
Nama : Vember Awaldi
Putra
NPM :
036112022
Dosen Pembina : Resyi A. Gani, S.Kom.,Mpd
Sumber Buku :
Gora, Winastwan. (Tahun terbit tidak ada). Stategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK.
Jakata: Alex Media Kamputindo