Kamis, 24 Juli 2014

Artikel Teknologi Informasi dalam Biologi


Peran Teknologi Informasi Sebagai Media Pembelajaran Biologi

Pada dasar nya peran TIK dalam PAKEM berfungsi sebagai media pembelajaran sebagai alat peraga. Jadi fungsi TIK adalah untuk membantu proses pembelajaran agar menjadi efektif dan menjadi lebih bermakna. Komputer merupakan perangkat yang baik bagi siswa untuk berekspresi secara individu dan kelompok,serta dapat digunakan untuk bereksplorasi serta meningkatkan minat belajar mereka. Jika digunakan secara efektif sebagai perangkat untuk berkreasi, maka siswa akan memililki keleluasaan yang lebih menjadi kolaborasi dan reflektif dibanding kelas yang tanpa teknologi. Pengguna dan integrasi secara efektif di dalam kelas akan mampu menghadirkan lingkungan belajar yang konstruktiv (sesuai dengan teori konstruktifisme).
Selain menarik siswa untuk belajar, pemanfaatan dan integrasi teknologi dalam kelas, akan membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu pengintegrasian teknologi di dalam kelasmampu juga memberikan pengalaman baru kepada para siswa untuk dapat mengenal penggunaan teknologi agar siswa dapat terbantu didalam menyelesaikan masalah atau problem solving yang mereka hadapi dalam kehidupan sebenarnya. Manfaat lain penggunaan teknologi dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih senang dan rileks dalam belajar. Hal ini tentu saja akan memudahkan siwa dalam menyerap pelajaran yang disampaikan
Sekaranglah saatnya para guru berfikir bagaimanateknologi dapat membantu mereka, khususnya dalam pemanfaatan dalam pembelajaran yang aktif, kreati, efektif dan menyenangkan (PAKEM) didalam kelas dalam integrasi teknologi informasi di dalam kelas, teknologi informasi harus di kondisikan sebagai “alat” yang mampu membantu atau menolong guru secara efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.  
Teknologi bukan memegang peranan yang paling penting dalam proses pembelajaran. Dalam ruang kelas yang mengintegrasi teknologi, para siswa dapat mengguanakan internet untuk mencari informasi, menganalisa tentang suatu hal, mempresentasikan hasil analisisnya dalam bentuk tabel dan grafikserta merekam apa yang mereka pelajari dalam komputer. Penggunaan teknologidalam proses pembelajaran seperti diatas akan membuat siswa lebih aktif, lebih baik di bandingkan mereka hanya pasif, hanya menerima informasi dari guru saja. Mereka juga mampu menghasilkan dan mempresentasikan pengetahuan yang di dapatkan dalam berbagai format. Sudah barang yang tentu bahwa pembelajaran yang aktif (acttive learning) bukan sesuatu yang rapi dalam prosesnya. Para siswa sangat sibuk dalam mengerjakan sesuatu, menghasilkan keberisikan suara dalam kelas dan menghasilkan kelas yang kotor. Aktivitas dan lingkungan belajar haruslah secara seksama mendapatkan panduan dan struktur, sehingga siswa benar-benar terlibat dalam aktivitas pembelajarannya.
Para siswa harus belajar bahwa eksplorasi tiadak hanya berkeliling mengerjakan sesuatu sesuai mereka inginkan dan berakhir tanpa tahu akhir kegiatan nya. Guru harus memastikan bahwa siswa melakukan investigasi dan mengajukan pertanyaan, menulis tentang apa yang mereka pelajari adan mengerjakan sesuatu dalam konteks sebenarnya, kemudian mereka belajar membaca, menulis dan berfikir.
Dalam ruang kelas yang kaya akan teknologi, para siswa tidak belaja tentang teknologi. Meskipun secara tidak langsung kegiatan ini akan memberikan pengalaman menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Jadi teknologi hanyalah sebuah tujuan tetapi bukansegalanya.

  •   Pengintegrasin atau Manfaat TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi

Secara umum dengan terintegrasikannya kelas dengan TI maka sangat dimungkinkan bahwa kelas bisa dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung tanpa sekat dengan kelas yang lain, bahkan “dunia lain”. Dengan demikian pembatasan dan konsepnya harus jelas. Untuk apakah penggunaan ICT dalam kelas? Apakah akan belajar menggunakan TI ataukan Menggunakan ICT untuk belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana memanfaatkan ICT untuk belajar. Sehingga pengintegrasian teknologi TIK dalam proses belajar untuk semua bidang salah satunya adalah pendidikan khususnya dalam Biologi, mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn) sebagai lawan dari belajar menggunakan TIK (learning to use ICTs). Belajar menggunakan TIK mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan sebagai objek belajar atau mata pelajaran. Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam pembelajaran kedalam empat tahap sebagai beirkut:
  1. Tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya TIK untuk pembelajaran dalam Biologi.
  2. Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran) hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memanfaatkan TIK yang sedang berkembang saat ini, untuk mendapatkan informasi tentang Biologi dengan cepat dan mudah.
  3. Pada tahap integrating, TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran) untuk menujang pembelajaran Biologi agar lebih mudah diserap atau mudah dimengerti oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi.
  4. Tahap transforming merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan atau evolusi pendidikan.
TIK diaplikasikan secara penuh, baik untuk proses pembelajaran Biologi, untuk menunjang sarana belajar khususnya dalam ruang lingkup Biologi.
Maka perlu adanya Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi.
ini sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based society).
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan ICT literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi itu sendiri. Dalam pembelajaran Biologi selalu diadakan kegiatan praktikum untuk menujang kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bahan atau contoh yang nyata, misalnya praktikum tentang morfiologi tumbuhan disana para peserta praktikum membawa bahan yang akan di praktikumkan.
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi memiliki beberapa tujuan utama:
  1. Untuk membangun ”knowledge-based society habits” dalam Biologi seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving) tentang Biologi kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari informasi tentang Biologi, mengoleh/mengelola informasi tersebut ,dan mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain.
  2. Untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy) untuk kelancaran proses belajar dalam ruang lingkup biologi.
  3. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi. Maka untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui pendidikan di sekolah, maupun di perguruan tinggi, pengintegrasian TIK kedalam proses pembelajaran perlu dilakukan     untuk.
  4. Meningkatkan propesional guru dalam meningkatkan sumber daya manusia agar tidak gagap dan ketinggalan dalam penggunaan TIK di sekolah khususnya dalam mendalami TIK biologi.
  5. Mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis sehingga murid-murid menjadi pembelajaran yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu dan kreatif khususnya dalam pengembangan pembelajaran biologi.
Mengintegrasikan manfaat TIK dalam belajar Biologi
terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan guru Biologi ketika merencanakan pembelajaran Biologi yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
  1. Pendekatan topik (theme-centered approach); Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: Menentukan topik tentang Biologi.
     a.    Menentukan tujuan pembelajaran Biologi yang ingin dicapai; dan
     b.    Menentukan aktifitas pembelajaran Biologi dan software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran Biologi tersebut.
     2.     Pendekatan Software (Software-centered Approach);
menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran Biologi yang relevan dengan software yang ada tersebut. MS Word. Atau kalau perlu mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MS Powerpoint.
  •         Kegunaan TIK dalam Pembelajaran Biologi
Secara teoretis menurut pendapat Jonasen TIK memainkan peran yang sangat luar biasa untuk mendukung terjadinya proses belajar dalam lingkup Biologi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
  2. Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
  3. Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
  4. Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  5. Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau mahasiswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar jam pelajaran.
  6. Contextualized; memungkinkan situasi belajar Biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
  7. Reflective; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri. 

Dengan kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik . dengan kemajuan TIK memungkinkan pembelajaran Biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif. TIK juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy”.
Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan Informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (long life education). Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK baik yang bersifat off line mau pun on line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berminat. Penggunaan dan pemanfaatan internet dalam dunia pengajaran sangat membantu dalam meningkatan kuantitas peserta didik. Dalam kebijakan Nasional TIK menjadi Kunci dalam dua hal yaitu:
          1.             Effisiensi proses
          2.             Memenangkan Kompetisi.
         Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai berikut:
  1. Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
  2. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
  3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
  4. Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Pelajar yang kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat tugas pelajar tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT justru tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.

  •  Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi

(a)    Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan informasi atau pelajaran berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
          1.     Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci mengenai materi yang sedang berjalan.
          2.    Demonstrasi dan latihan. Mengajak siswa untuk terlibat dalam proses belajar dengan mendekatkan mereka ke alam atau lapangan kemudian memberikan soal latihan sebagai tes pemahaman.

(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media  untuk :
     1.    Mencari dan mengakses informasi dari internet mengenai topik biologi.
     2.     Melihat demonstrasi sesuatu kejadian  sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware dengan video atau animasi.

(c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila  membantu murid melaksanakan tugas Contoh : membuat dan menganalisa proses fhotosintesis.

(d) Komunikasi
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan  komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,
dan menerima informasi.




  

Rangkuman

Penggunaan TI dalam Pengajaran dan Pembelajaran Biologi

(a)    Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan informasi atau pelajaran berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
          1.     Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci mengenai materi yang sedang berjalan.
          2.    Demonstrasi dan latihan. Mengajak siswa untuk terlibat dalam proses belajar dengan mendekatkan mereka ke alam atau lapangan kemudian memberikan soal latihan sebagai tes pemahaman.

(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media  untuk :
     1.    Mencari dan mengakses informasi dari internet mengenai topik biologi.
     2.     Melihat demonstrasi sesuatu kejadian  sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware dengan video atau animasi.

(c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila  membantu murid melaksanakan tugas Contoh : membuat dan menganalisa proses fhotosintesis.

(d) Komunikasi
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan  komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,
dan menerima informasi.


Nama                          : Vember Awaldi Putra
NPM                           : 036112022
Dosen Pembina          : Resyi A. Gani, S.Kom.,Mpd
Sumber Buku             :

Gora, Winastwan. (Tahun terbit tidak ada). Stategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakata: Alex Media Kamputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar